Zaman sekarang ini, banyak sekali terjadi penumpukan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang banyak dihasilkan di berbagai sektor. Baik itu sektor industri, sektor rumah tangga, sektor perkantoran dan berbagai sektor lainnya dalam kehidupan sehari – hari. Akan tetapi yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah, bagaimana tata cara pengelolaan dalam sistem pengangkutan sampah B3 yang benar dan tepat agar tidak menimbulkan dampak bahaya. Baik itu bahaya bagi pencemaran lingkungan maupun kondisi kesehatan bagi manusia. 

Untuk menjawab rasa penasaran Anda akan hal ini, maka bisa mencari tahu informasi seputar apa saja tips dalam pengelolaan limbah B3 tersebut dengan benar dan tepat. Yang mana, sistem pengelolaan limbah yang dilakukan disini sudah pasti sesuai dengan syarat, ketentuan dan prosedur yang berlaku. Sehingga, hal inilah yang menjadikan proses pengelolaan limbah tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan tanpa menimbulkan dampak buruk ke depannya nanti. 

Bagaimana Tata Cara Pengelolaan Limbah dalam Sistem Pengangkutan Sampah B3? 

Perlu Anda garis bawahi disini, bahwasanya jenis limbah B3 sendiri merupakan salah satu jenis limbah yang butuh metode pengelolaan khusus di dalamnya. Alasannya yakni karena limbah tersebut memiliki kandungan dan sifat berbahaya dan beracun bagi pencemaran lingkungan maupun kondisi kesehatan manusia. Adapun di negara Indonesia sendiri, sudah terdapat aturan khusus mengenai limbah B3 tersebut serta sistem pengangkutan sampah B3 yang harus dijalankan di dalamnya. Yang mana, peraturan tersebut termuat dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 6 Tahun 2021 dan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014. 

Jika didasarkan pada peraturan perundang – undangan yang ada di Indonesia, setiap penghasil limbah B3 sendiri diwajibkan untuk melakukan sistem pengelolaan khusus pada limbah B3 tersebut. Yang mana, pengelolaan limbah tersebut meliputi pengurangan limbah B3, penyimpanan limbah B3, pengumpulan limbah B3, pengangkutan / transportasi limbah B3, pemanfaatan limbah B3, kegiatan pengolahan limbah B3 sampai dengan proses penimbunan limbah B3 sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di dalamnya.  

Oleh karena itulah dalam kaitannya dengan hal tersebut, kita akan membahas beberapa hal penting seputar apa saja proses pengelolaan limbah itu sendiri. Dalam hal ini, proses pengelolaan limbah B3 diklasifikasikan dalam 3 jenis yakni dengan menggunakan sistem pembuangan khusus; secara kimia, fisika & biologi dan termal. Untuk membedakan ketiga jenis pengelolaan limbah B3 tersebut, maka bisa menyimak detail penjelasannya di bawah ini.   

Pengelolaan Limbah dalam Sistem Pengangkutan Sampah B3 dengan Pembuangan Khusus 

Anda perlu tahu, bahwa jenis limbah B3 ini bukanlah limbah / sampah biasa yang bisa dibuang begitu saja di tempat pembuangan pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jenis limbah B3 tersebut memerlukan adanya pengelolaan ataupun penanganan khusus agar kandungan bahan – bahan berbahaya dan beracun di dalamnya tidak mencemari lingkungan sekitar dan memperburuk kondisi kesehatan manusia.  

Adapun dalam melakukan penerapan metode pembuangan khusus limbah B3 dalam sistem pengangkutan sampah B3 ini, ada beberapa tips dan trik khusus yang perlu Anda perhatikan baik – baik. Beberapa tips dan trik dalam mengelola limbah B3 yang benar, antara lain yakni sebagai berikut : 

  • Memanfaatkan penggunaan sumur dalam atau lebih dikenal dengan istilah sumur injeksi (deep well injection). Yakni sebuah sumur yang biasanya akan langsung dipompakan lewat pipa ke bagian lapisan batuan yang dalam. 
  • Melalui proses penampungan di kolam penyimpanan khusus (surface impundements). Yang selanjutnya, tempat penampungan ini akan dilengkapi dengan adanya lapisan pelindung khusus. Adapun tujuan dilengkapi lapisan pelindung satu ini, yakni bertujuan untuk mencegah terjadinya perembesan limbah B3 tersebut. 
  • Khusus untuk penimbunan di bagian landfill, biasanya dilakukan dengan cara meletakkan jenis limbah B3 tersebut ke bagian dalam drum ataupun tong. Yang kemudian, limbah B3 tersebut akan langsung dikuburkan ke area landfill.  

Dari ketiga jeis metode pembuangan limbah di atas, tentunya memiliki risiko masing – masing yang perlu Anda perhatikan dan pertimbangkan baik – baik. Seperti yang bisa kita ambil contoh pada deep well injection dan surface impoundment, yang mana pembuangan limbah B3 ini memiliki risiko terjadi rembesan / kebocoran ke lingkungan yang ada di sekitarnya. Sementara itu, untuk penimbunan di bagian landfill ini tidak memberikan solusi untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini dikarenakan, jenis limbah B3 tersebut lama kelamaan akan mengalami penumpukan.  

Sistem Pengangkutan Sampah B3 Dan Menggunakan Pengolahan Limbah B3 Secara Kimia, Fisika dan Biologi 

Adapun untuk alternatif pengelolaan limbah B3 dalam sistem pengangkutan sampah B3 yang bisa Anda lakukan, yakni dengan menerapkan metode pengelolaan secara kimia, fisika dan biologi. Yang mana dari ketiga metode pengelolaan limbah B3 tersebut, biasanya sangat bergantung dari sifat limbah itu sendiri. Sebagai contoh disini, proses pengelolaan limbah secara kimia dan fisika yang paling umum dilakukan, yakni dengan menggunakan metode stabilisasi atau solidifikasi. Dengan menggunakan proses satu ini, maka bentuk fisik dan sifat kimia dari limbah B3 akan menjadi lebih aman untuk nantinya dibuang ke lingkungan sekitar. 

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan alternatif lainnya untuk mengelola limbah B3 tersebut dengan menggunakan metode biologis seperti halnya bioremediasi dan fitoremediasi. Hal ini tentu saja memiliki tujuan khusus, yakni untuk melakukan proses degredasi ataupun melakukan absorbs kandungan bahan berbahaya dan beracun. Yang mana, hal ini biasanya akan menggunakan mikroorganisme ataupun dengan menggunakan jenis tumbuhan tertentu.  

Sistem Pengangkutan Sampah B3 Menerapkan Pengolahan Limbah B3 Secara Termal 

Dan seperti namanya, mengenai proses pengelolaan dengan metode termal dalam sistem pengangkutan sampah B3 satu ini, biasanya akan dilakukan dengan menggunakan proses instalasi pembakaran khusus (insinerator). Sehingga tidak mengherankan, jika metode pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun satu ini sering kali dikenal dengan istilah metode insinerasi. Biasanya, metode pengelolaan limbah B3 satu ini sering kali digunakan oleh beberapa negara maju lantaran dipercaya bisa memperkecil volume B3 dengan sangat efektif dan efisien. 

Kendati demikian, dalam melakukan pengelolaan limbah B3 dengan metode satu ini juga perlu menerapkan syarat dan ketentuan yang berlaku di dalamnya. Yang mana, proses pembakaran satu ini biasanya dilakukan secara ketat agar kandungan gas beracun dan partikulat dari hasil pembakarannya tidak mencemari udara di sekitarnya. Di samping itu, penggunaan teknologi insinerasi ini juga terbilang sangat efektif dalam mengolah berbagai jenis limbah berbahaya dan beracun lainnya. Khususnya jika limbah tersebut termasuk dalam kategori limbah B3 dari bahan kimia dan limbah media yang dihasilkan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan sehari – hari.  

Demikianlah tadi beberapa tata cara pengelolaan limbah yang baik dan benar dalam sistem pengangkutan sampah B3 yang mungkin tidak banyak diketahui orang – orang, Informasi menarik lainnya hanya di izinlingkungan.com. Dengan menerapkan beberapa metode pengelolaan limbah B3 di atas, maka risiko dampak buruk yang ditimbulkan bisa diminimalisir dengan sebaik mungkin.