Bahan berbahaya dan beracun-B3 memiliki berbagai sifat yang harus dihindari dan mampu mengancam kesehatan lingkungan hidup. Zat-zat yang terkandung didalamnya merupakan elemen yang dapat merusak jaringan sel hidup baik pada manusia maupun makhluk hidup lainnya. Penanganan terhadap limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sangat perlu dilakukan dengan prosedur tertentu,  

Meskipun dikatakan sebagai bahan berbahaya, b3 masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Pihak yang membutuhkannya biasanya berasal dari pihak medis atau pertanian. B3 sendiri dibagi menjadi 3 kategori pada umumnya, dimana kalian bisa membedakan dan mengenali mana B3 yang bisa digunakan, B3 yang dilarang digunakan, dan B3 yang memiliki batasan untuk digunakan. 

Mau mempelajari tentang b3 juga merupakan salah satu bentuk upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan hidup. Apalagi semenjak masa pandemi, limbah lebih diperhatikan untuk keselamatan bersama. Semakin baik penanganan terhadap limbah tersebut, semakin baik pula kualitas kesehatan lingkungan hidup. 

Kenali 3 Kategori Bahan Berbahaya dan Beracun yang Harus Diolah Dengan Baik dan Benar 

Adanya limbah menyebabkan lingkungan tercemari. Hal ini mampu mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Apalagi sekarang ini banyak ditemukan kasus dimana lingkungan warga terutama yang berdekatan dengan sungai menjadi tercemar. Bahkan sampai merusak ke usaha mereka seperti ikan menjadi mati karena tercemarnya air akibat limbah pabrik. 

Maka dari itu limbah harus diolah dengan baik dalam artian tidak membuang secara sembarangan. Sebelum dibuang ada beberapa proses salah satunya adalah pemilahan. Sebelum menggali wawasan tentang pengelolaan itu sendiri, kalian perlu tau kategori bahan berbahaya dan beracun-B3. 

Penjelasan 3 Kategori Bahan Berbahaya Dan Beracun-B3 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 diklasifikasikan menjadi 3 kategori yang membedakannya. Setiap kategori memiliki aturan yang berbeda dalam penggunaannya. Berikut ini merupakan penjelasannya. 

Bahan Berbahaya Dan Beracun-B3 yang Dilarang atau Tidak Boleh Digunakan  

Daftar apa saja yang masuk dalam bahan berbahaya dan beracun yang dilarang digukanan bisa dilihan di lampiran kedua pada Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001. Hal ini juga dikategorikan secara resmi di peraturan tersebut sehingga larangan keras terhadap penggunaannya wajib dipatuhi. Pelanggaran terhadap aturan bahan berbahaya dan beracun-B3 ini mungkin terjadi di pihak tertentu, namun resiko dari tindakan tersebut juga sangat fatal bahkan bisa sampai dibawa ke Meja Hijau dan mendapatkan ketetapan hukuman tertentu. 

Limbah b3 terdiri dari sekumpulan bahan berbahaya dan beracun yang akan dimusnahkan. Berarti, beberapa bahan tersbut memang tidak memiliki fungsi sekaligus masuk dalam kategori b3 yang dilarang. Beberapa diantaranya yaitu Aldrin, Chlordane, Dieldrin, Endrin, DDT, Mirex, Heptachlor, PCBs, dan juga Hexachlorobenzene.  

Penjelasan sedikit mengenai Aldrin, merupakan salah satu bahan berbahaya dan beracun-B3 yang bersifat mematikan. Kandungan yang ada didalamnya dapat mematikan sel dalam tubuh secara cepat. Kebanyakan Negara melarang pemakaian jenis b3 satu ini meskipun untuk kepentingan lain seperti pembasmian serangga.  

Tes medis yang dilakukan untuk menentukan adanya aldrin di dalam tubuh saja sangatlah sulit dilakukan. Perubahan aldrin menjadi dieldrin sangat cepat sehingga deteksi keberadaannya dalam tubuh sulit dilakukan.  Dieldrin sendiri bisa bertahan dalam tubuh manusia dalam jangka waktu cukup panjang yaitu selama berbulan-bulan.  

Aldrin dapat menimbulkan iritasi pada bagian saluran pernafasa. Tidak hanya iritasi, resiko besar merusak hati sekaligus mengalami depresi kurang lebih pada waktu selama 3 jam setelah pemakaian. Bahan berbahaya dan beracun-B3 satu ini mampu membahayakan jaringan tubuh. Menimbulkan keracunan yang akut dan sedikit kemungkinan akan pengobatannya. Sifatnya yang kronis menjadikan Aldrin benar-benar dilarang untuk digunakan 

Keracunan yang disebabkan karena Aldrin dapat mempengaruhi susunan syaraf pusat terutama pada bagian otak. Gejala sebelumnya ditandai dengan konsentrasi yang sulit di dapat. Ketika dibiarkan, aldrin akan merusak jaringan tubuh hingga akibat yang paling bahaya adalah kematian. Sudah banyak kasus dimana orang yang bunuh diri menggunakan Aldrin untuk mempercepatnya.  

Aldrin sering digunakan di Negara Amerika Serikat untuk membunuh serangga tanah dan mengendalikan rayap. Hal itu terjadi pada awal tahun 1940 dan sudah dihentikan beberapa tahun setelahnya. Tepatnya pada tahun 1974, Aldrin dilarang untuk digunakan pada kepentingan apapun karena termasuk bahan berbahaya dan beracun-B3 yang benar-benar dilarang untuk digunakan. Namun, beberapa Negara di dunia masih menginzinkan penggunaannya 

Bahan Berbahaya Dan Beracun-B3 yang Boleh Digunakan 

Penggunaan kategori ini tidak untuk merusak apapun dengan sengaja. Namun penggunaannya sebagai kombinasi yang dilakukan dengan praktik medis tertentu. Daftar bahan-bahan ini tidak digolongkan begitu saja tetapi sudah diatur pada lampiaran pertama Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001. Bahan kimia tersebut diantaranya Asam Sulfat, Asam Klorida, Formalin, Metanol, Asam Asetat, Natrium Hidroksida dan juga gas nitrogen.  

Meskipun masuk dalam kategori boleh digunakan, penggunaannya sendiri hanya untuk keperluan tertentu. Bahan kimia tersebut tidak bisa digunakan secara asal. Ada prosedur, tahapan, ukuran, dan tujuan tertentu dalam penggunaannya. Karena bagaimanapun bahan kimia yang dimaksud tetap mengandung zat beracun yang membahayakan kesehatan lingkungan hidup. Bahan Berbahaya Dan Beracun-B3 memang memiliki karakteristik dan jenis yang harus dipahami. 

Bahan Berbahaya Dan Beracun-B3 yang Memiliki Batas Penggunaan 

Kata batas tersebut sudah menggambarkan bahwa bahan-bahan yang dikategorikan dalam jenis ini hanya bisa digunakan pada kepentingan tertentu serta memiliki ukuran tertentu dalam penggunannya. Ukuran menjadi poin penting dalam kategori ini. Penggolongan ini diiatur dalam lampiran ketiga Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001. Beberapa bahan yang dimaksud diantaranya Merkuri, Lindane, Senyawa Merkuri, beberapa jenis CFC, dan Parathion. 

Jika pemakaian atau penggunan bahan berbahaya dan beracun-B3 yang masuk dalam kategori ini melebihi batas ukuran, resiko berujung kematian bisa saja terjadi. Besar kemungkinan akan adanya resiko yang sulit ditangani bahkan dari pihak medis sendiri. Pemakaian apapun yang mengandung zat bahaya harus dilakukan berdasarkan teori atau penelitian yang akurat. Karena hal seperti ini tidak bisa dilalui hanya dengan coba-coba tanpa memastikan kandungan yang ada di dalamnya. 

Limbah b3 memang bukanlah limbang sembarang yang bisa dimusnahkan dengan tindakan sepele. Pengolahannya butuh tahap dan sikap hati-hati agar tidak terjadi kesalahan fatal. Mulai dari pengumpulan, pemilahan, pengemasan, pengangkutan, pemanfaatan, sampai dengan pemusnahan harus dilakukan secara professional oleh pihak yang faham baik secara pengetauhan maupun praktiknya. 

Itulah beberapa wawasan mengenai bahan berbahaya dan beracun b3 yang akan sangat membantu kamu mengenali jenisnya terutama yang ada di dalam 3 kategori itu tadi. Setelah mengenali, kamu akan bisa lebih berhati-hati ketika mendapati nama-nama ilmiah yang ternyata masuk dalam kategori jenis b3. Setidaknya kamu tidak asing dengan namanya dan sudah pernah membaca tentang b3 sebelumnya di izinlingkungan.com.