Seperti yang kita ketahui sejauh ini, bahwasanya keberadaan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang ada di Indonesia sudah menjadi kebutuhan paling vital di kalangan masyarakat. Yang mana, keberadaan layanan kesehatan tersebut sangat berguna dalam membantu meningkatkan taraf hidup semua masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Meski demikian, Anda juga perlu tahu bahwa kehadiran fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan puskemas juga memberikan dampak negatif dari beberapa jenis limbah B3 yang dihasilkan.  

Dimana banyaknya limbah yang dihasilkan oleh berbagai fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, tentunya akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya dan kesehatan manusia. Oleh sebab itulah, penting bagi Anda untuk memahami seputar apa saja jenis – jenis dari limbah B3 fasilitas pelayanan kesehatan dan juga bagaimana sistem pengelolaan limbah B3 itu sendiri. Agar Anda sendiri tidak merasa penasaran akan hal ini, maka bisa langsung menyimak detail ulasannya di artikel yang ada di bawah ini.  

Apa yang Dimaksud dengan Limbah B3 Fasilitas Pelayanan Kesehatan? 

Tidak banyak orang yang tahu, bahwasanya fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) menjadi salah satu sumber penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang cukup tinggi. Dimana, fasilitas pelayanan kesehatan satu ini dapat mencapai ratusan kilo setiap harinya. Dari begitu beberapa jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh rumah sakit, klinik dan puskesmas, tentunya akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar jika tidak dikelola dengan baik.  

Terkait dalam pengelolaan limbah B3 sendiri, umumnya wajib dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku di dalamnya. Yang mana, proses pengelolaan limbah dari fasilitas pelayanan kesehatan ini biasanya sudah harus mempersiapkan perangkat aturannya. Baik itu dari mulai tahapan dalam pengurangan limbah B3, pemilahan, pewadahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penimbunan sampai dengan penguburan limbah B3 itu sendiri.  

Jenis – Jenis Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan 

Jika tadi kita sudah membahas mengenai apa itu limbah dari fasilitas pelayanan kesehatan, maka selanjutnya Anda bisa mengenali beberapa jenis limbah B3 yang dihasilkannya. Yang mana jika ditelisik secara lebih mendalam, jenis limbah khusus B3 yang dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan sendiri ada banyak sekali macamnya yang memang harus mendapatkan perhatian khusus dalam proses pengelolaannya.

Akan tetapi dalam hal ini, kita akan membahas mengenai jenis – jenis limbah khusus B3 dalam 3 kategori khusus. Dimana, jenis – jenis limbah khusus B3 yang biasanya dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan di antaranya yakni sebagai berikut.  

Jenis Limbah B3 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Infeksius 

Salah satu beberapa jenis limbah B3 yang bisa Anda ketahui dan pahami yang biasanya dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan, yakni ada limbah infeksius. Dimana jika diartikan secara lebih lanjut, limbah infeksius ini merupakan limbah yang memiliki kandungan darah ataupun cairan tubuh yang biasanya berasal dari berbagai prosedur medis tertentu yang dilakukan. Yakni seperti prosedur operasi ataupun prosedur pengambilan sampel di ruang laboratorium. 

Di samping itu, jenis limbah infeksius satu ini juga dapat berasal dari berbagai bahan sekali pakai yang biasanya sering dipakai untuk menyerap darah ataupun cairan tubuh. Baik itu berupa limbah kain kasa ataupun limbah selang infus medis. Khusus untuk jenis limbah darah maupun cairan tubuh seperti halnya air liur, keringat dan urine biasanya memiliki kandungan bakteri, virus dan sumber penyakit lain yang berpotensi menular.  

Jenis Limbah Khusus B3 Berupa Patologis 

Selain limbah infeksius, ada juga beberapa jenis limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya bernama limbah patologis. Untuk jenis limbah patolgis sendiri, biasanya berasal dari jaringan tubuh manusia ataupun hewan berupa organ bagian dalam serta berbagai bagian tubuh yang lain. Jenis limbah patologis satu ini, umumnya sering kali diperoleh dari prosedur operasi maupun otopsi yang dilakukan oleh pihak tenaga medis. 

Tidak hanya itu saja, jenis limbah khusus B3 patolgis sendiri juga termasuk dalam kategori limbah organik. Akan tetapi, jenis limbah tersebut juga dapat mengandung beberapa zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia. Sehingga dalam proses penanganan limbah patalogis satu ini, diperlukan wadah khusus anti bocor dan memberikan label khusus ataupun warna khusus yang nantinya akan melalui tahapan pengelolaan khusus.  

Jenis Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Berupa Benda – benda Tajam 

Selain kedua jenis limbah B3 di atas, ada juga limbah lain yang turut dihasilkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan berupa limbah benda – benda tajam. Sesuai dengan namanya, jenis limbah satu ini umumnya berupa semua peralatan medis yang sering digunakan dalam proses perawatan penyakit tertentu pada tubuh manusia. Adapun contoh dari jenis limbah benda – benda tajam yang membahayakan sendiri yakni dari alat medis sekali pakai seperti halnya alat suntik maupun silet. 

Dalam menangani jenis limbah benda – benda tajam satu ini, diperlukan tindakan penanganan limbah yang khusus dan penuh dengan kehati – hatian. Yang mana, proses penanganan yang dilakukan pada limbah benda – benda tajam tersebut, yakni dengan cara membuangnya di wadah khusus atau menggunakan label warna kuning dengan simbol khusus untuk benda – benda tajam.  Adapun dalam pengolahan limbah satu ini juga perlu berhati – hari lantaran dikhawatirkan akan dapat melukai diri sendiri. 

Bagaimana Cara Pengelolaan Limbah B3 Fasilitas Pelayanan Kesehatan? 

Melihat begitu banyaknya beberapa jenis limbah B3 yang dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan, baik itu dari rumah sakit, klinik dan puskesmas, tentunya membutuhkan yang namanya pengelolaan limbah yang baik di dalamnya, bukan? Berbicara mengenai pengelolaan pada jenis limbah fasilitas pelayanan kesehatan sendiri, biasanya akan dimulai dalam beberapa tahapan tertentu. Yakni mulai dari proses identifikasi limbah B3, pemisahan limbah B3, pemberian label / labeling, pengangkutan, penyimpanan sampai dengan pembuangan dari limbah B3 itu sendiri. 

Oleh karena itulah, dalam proses pengelolaan limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di dalamnya. Yang mana, teknologi dalam membantu proses pengelolaan limbah fasilitas pelayanan kesehatan tersebut harus mampu mengolah dengan baik. Sehingga dalam hal ini, standar ataupun baku mutu efluen yang sudah diharapkan sebelumnya bisa dengan mudah tercapai. Terlebih lagi dalam proses pengelolaan limbah B3 tersebut juga memiliki tujuan khusus di dalamnya, antara lain sebagai berikut. 

  • Memberikan perlindungan bagi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat yang ada di sekitarnya dari permasalahan penyebaran virus, infeksi dan cedera yang ditimbulkan. 
  • Dapat meminimalisir terjadinya risiko pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari berbagai limbah fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 

Jadi, itulah tadi penjelasan menarik yang bisa Anda ketahui dan pahami secara lebih mendalam seputar beberapa jenis limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan dan bagaimana sistem pengelolaan yang umum dilakukan di dalamnya. Dengan pengelolaan limbah B3 yang baik dan benar, maka risiko dampak buruk limbah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar bisa diminimalisir dengan baik hanya di izinlingkungan.com.