Para perusahaan terutama pabrik wajib mengetahui beberapa cara penanganan limbah B3 yang tepat dan tidak membahayakan lingkungan hidup manusia ataupun makhluk lain di bumi ini. Sebagai informasi, limbah adalah komponen yang bisa merusak lingkungan hidup serta kelestariannya. Lantaran menimbulkan bahaya untuk manusia dan ekosistem, maka itu pengolahan limbah terutama B3 menjadi hal yang perlu dilakukan dan wajib. 

Limbah B3 alias Bahan Berbahaya dan Beracun merupakan komponen yang secara langsung ataupun tidak langsung berdampak buruk terhadap kerusakan serta pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu, demi meminimalisir hal tersebut terjadi, pentingnya mengetahui  seperti apa cara yang tepat untuk menangani limbah B3. Bagi Anda yang belum tahu cara paling tepat untuk menangani limbah B3 wajib simak informasinya beriku tini. 

Bagaiamana Cara Penanganan Limbah B3 yang Benar? 

Sejumlah cara penanganan limbah B3 penting dilakukan karena limbah tersebut membutuhkan cara penanganan yang cenderung lebih khusus jika dibandingkan dengan limbah yang bukan termasuk B3. Karena itu, limbah B3 perlu dilakukan pengolahan baik secara biologi, fisik, ataupun kimia sehingga tak menjadi berbahaya atau setidaknya berkurang daya racunnya. Sesudah diolah, limbah B3 masih membutuhkan metode pembuangan yang khusus demi mencegah resiko terjadi pencemaran. 

Metode dalam Cara Penanganan Limbah B3 

Berikut ini ada beberapa metode penangan limbah B3 yang biasanya diterapkan oleh pabrik atau perusahaan selaku penghasil limbah B3: 

Metode Penanganan Secara Kimia, Fisik, dan Biologi 

Cara penanganan limbah B3 bisa dilakukan secara fisik, kimia, atau bilogi, proses pengelolaan limbah B3 secara fisik atau kimia yang biasanya dilakukan yaitu stabilisasi atau solidifikasi. Sebagai informasi, solidifikasi atau stabilisasi adalah tahap pengubahan bentuk fisik serta sifat kimia dengan cara menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi tertentu demi memperkecil ataupun membatasi pelauran, pergerakan, ataupun penyebaran daya racun limbah B3 tersebut sebelum akhirnya dibuang. 

Contoh dari bahan yang bisa dipakai untuk proses stabilisasi atau solidikasi yaitu kapur, semen, serta bahan termoplastik. Selain itu, metode pembakaran atau insinerasi bisa diterapkan demi memperkecil volume B3. Tetapi ketika melakukan pembakaran, perlu dilakukan pengontrolan yang ketat sehingga gas pberacun hasil pembakaran tersebut tidak sampai mencemari udara. Proses penanganan limbah B3 secara biologi tersebut sudah cukup berkembang saat ini. 

Di zaman sekarang, secara biologi dikenal dengan istilah viktoremediasi dan bioremediasi. Sebagai informasi, bioremediasi adalah pemakaian bakteri dan mikroorganisme lain agar bisa mengurai atau mendegradasi limbah B3. Sedangkan untuk vitoemediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk mengakumulasi dan mengabsorbsi bahan beracun dari tanah. Kedua proses tersebut begitu bermanfaat dalam pencemaran limbah B3. 

Metode Pembuangan Limbah B3 

Berikutnya dalam penanganan limbah B3 yang baik yaitu dengan membuangnya. Cara membuang limbah B3 yang tidak membahayakan manusia yaitu dengan memompakan limbah itu lewat pipa ke lapisan batuan yang terdalam, tepatnya di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal ataupun air tanah dalam. Limbah B3 tersebut secara teori akan terperangkap di lapisan itu sehingga tak akan mencemari air ataupun tanah. 

Tetapi sebenarnya tetap ada kemungkinan terjadi kebocoran atau korosi pipa sampai pecahnya lapisan batuan. Hal ini bisa terjadi karena gempa sehingga limbah B3 tersebut merembes ke dalam lapisan tanah. Untuk berikutnya yaitu dengan kolam penyimpanan untuk limbah B3 cair. Jenis limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam yang memang dibuat secara khusus untuk limbah B3 tersebut. Kolam seperti ini dilapisi dengan lapisan pelindung yang bisa mencegah rembes. 

Saat air limbah menguap, senyawa limbah B3 akan terkonsentrasi serta mengendap di dasar tanah. Sayangnya metode tersebut juga mempunyai kelemahan tersendiri. Adapun kelemahan metode satu ini yaitu memakan lahan. Sebab semakin limbah tertimbun di dalam kolam, terdapat kemungkinan kebocoran pada lapisan pelindung. Hal ini mengakibatkan ikut menguapnya senyawa limbah B3 bersama air limbah dan membuatnya mencemari udara. 

Landfill untuk Limbah B3 

Berikutnya dalam cara penanganan limbah B3 yaitu dengan membuat landfill. Limbah B3 memang bisa ditimbun dalam landfill, tetapi harus ada pengamanan yang tingggi. Dalam metode pembuangan secure landfill, limbah B3 akan ditempatkan di dalam drum ataupun tong-tong. Setelah itu, limbah dikubur dalam landfill yang sudah didesain secara khusus untuk mencegah terjadinya pencemaran limbah B3. Landfill tersebut juga harus dilengkapi dengan peralatan monitoring yang lengkap. 

Hal tersebut berguna agar bisa mengontrol kondisi limbah B3. Selain itu, landfill juga harus selalu dipantau secara berkala. Metode tersebut kalau diterapkan dengan benar bisa menjadi cara untuk menangani limbah B3 yang sangat efektif. Tetapi, metode penangan limbah dengan secure landfill termasuk metode yang memakan biaya operasi tinggi. Tak hanya itu, metode tersebut juga masih ada kemungkinan terjadinya kebocoran. 

Bahkan cara penanganan limbah B3 satu ini tidak memberikan solusi dalam jangka panjang lantaran limbah akan semakin menumpuk. Hal tersebut jelas memabahayakan mengingat tidak sedikit perusahaan yang mengeluarkan limbah B3 dan diperlukan metode penanganan dengan landfill. Oleh sebab itu, biasanya perusahaan harus mengeluarkan uang lebih bnayak agar bisa menangani limbah B3-nya dengan metode landfill tersebut. 

  1. Metode Pengolahan Limbah B3 dengan Insinerasi 

Metode untuk pengolahan limbah B3 selanjutnya yaitu insinerasi atau disebut sebagai pembakaran. Proses tersebut diterapkan sehingga bisa mengecilkan volume dari limbah B3 tersebut. Proses pengolahan limbah B3 dengan insinerasi biasanya ada di sektor industi limbah rumah sakit atau berupa sampah medis. Tak hanya itu, metode tersebut juga bisa sipakai untuk sampah jenis industri yang bisa hancur menggunakan temperature cukup tinggi. 

Adapun cara penanganan limbah B3 dengan metode tersebut wajib diiringi pengawasan yang ketat. Hal tersebut bertujuan supaya zat limbah B3 yang sudah dibakar benar-benar hancur serta tidak mencemari area lainnya selain area pembakaran yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan secara khusus dari pihak-pihak terkait yang sudah berpengalaman sehingga pengolahan limbah dengan insenerasi bisa berjalan sebaik mungkin. 

  1. Metode Pengolahan Limbah Termal 

Ada juga metode pengolahan zat limbah B3 dengan suhu tinggi yang dinamakan metode pengolahan limbah termal. Metode tersebut pada dasarnya tak jauh berbeda dengan proses insenerasi. Hal yang membedakan yaitu limbah yang harus dimasukkan dalam pengolahan atau penghancuran secara termal harus jenis limbah yang tingkat toksifikasinya cenderung tinggi dan begitu berbahaya terutama bagi lingkugnan sekitar. 

Saat memakai cara penanganan limbah B3 dengan metode termal, Anda juga harus mengawasi gas emisi yang keluar. Adapun proses pembakaran harus dilakukan secara efisien sehingga tak menimbulkan pencemaran yang baru di lingkungan. 

Itulah beberapa cara penanganan limbah B3 yang tepat dan sesuai berdasarkan peraturan. Sebagai penghasil limbah B3, Anda wajib mengikuti cara-cara tersebut sehingga limbah yang tengah ditangani tidak menjadi sumber pencemaran baru, Informasi lengkap hanya di izinlingkungan.com.