Incinerator Rumah Sakit
Pengertian Incinerator Rumah Sakit
Incinerator rumah sakit penting dimiliki karena rumah sakit merupakan salah satu penghasil limbah beracun yang tentunya berbahaya bagi kesehatan jika tidak melalui proses pengolahan.
Cara membuang limbah medis berbeda dengan limbah rumah tangga yang bisa Anda buang tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Limbah rumah sakit terbagi menjadi 2 kategori yaitu limbah padat dan limbah klinis.
Limbah padat biasanya berasal dari dapur dan pengunjung rumah sakit sedangkan limbah klinis berasal dari kapas, plastik, kain kasa, sisa jaringan tubuh, logam dan lainnya.
Sedangkan limbah klinis merupakan limbah berbahaya karena mengandung berbagai zat beracun. Proses pembakaran limbah klinis secara terbuka dan tanpa peralatan khusus bisa menimbulkan gas berbahaya bagi siapapun yang menghirupnya.
Oleh karena itu perlu incinerator pada rumah sakit sebagai alat vital untuk menangani limbah klinis. Dengan alat ini potensi penyebaran penyakit dalam lingkungan rumah sakit bisa Anda hindari.
Namun perlu Anda ketahui menggunakan incinerator dalam lingkungan rumah sakit harus memiliki izin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan (KLHK). Mengurus izin incinerator sebetulnya tidaklah sulit selama memenuhi syarat teknis. Untuk menghindari pungutan biaya sebaiknya jangan menggunakan jasa calo.
Mengolah Limbah dengan Incinerator Rumah Sakit
Incinerator adalah sebuah tungku pembakaran dengan bilik ganda dan berjajar. Dengan 2 ruang bakar, alat ini bekerja di bawah tekanan, temperatur dan konfigurasi pembakaran.
Temperatur bisa Anda sesuaikan dengan mengetahui petunjuk penggunaan terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan. Terdapat beberapa cara untuk mengolah limbah padat rumah sakit seperti infus, botol, jarum suntik dan lainnya.
Untuk mengolahnya, bisa Anda lakukan dengan cara mengubur atau membakarnya, namun yang paling aman adalah membakarnya dengan suhu 1200 C menggunakan incinerator rumah sakit.
Untuk mencegah terjadinya formasi dioxin, salah satu cara aman ialah membakarnya dengan menggunakan alat pembakaran dalam suhu tinggi dan lingkungan bebas oksigen (oxygen starved environment) dan aplikasi biomass.
Dengan cara ini rantai hidrokarbon akan pecah melalui superheated steam. Selanjutnya pada tahap reduksi, oksigen masuk untuk menghindari volatile gas menjadi CO2 dan uap air.
Turbulensi dalam suhu tinggi sebagai salah satu syarat utama agar proses pembakaran limbah berlangsung sempurna. Oleh karena itu incinerator memiliki 2 buah jet-port untuk memasok oksigen.
Mengenal Ruang Incinerator untuk Rumah Sakit
Incinerator memiliki 2 ruang yaitu ruang primer dan sekunder. Ruang primer merupakan sebuah tempat pembakaran dengan rentang suhu 600 ⁰C – 800 ⁰C. Untuk mencapai suhu ini, ruang primer chamber menggunakan energi dari burner dan limbah itu sendiri.
Sementara untuk menyuplai udara (oksigen) menggunakan blower dalam jumlah yang telah terkontrol. Sementara udara untuk proses pembakaran dalam ruang sekunder berasal dari blower dengan jumlah yang telah terkontrol.
Selanjutnya gas yang bercampur bersama udara terbakar sempurna oleh burner dengan temperatur tinggi berkisar 800 ⁰C – 1000 ⁰C. Sehingga gas dari proses ini (Etana, Hidrokarbon, Metana dan lainnya) terurai menjadi H2O dan CO2.
Ruang utama incinerator bekerja dalam mode tanpa udara atau pirolisis, sementara ruang sekunder bekerja dalam mode udara berlebih. Adapun ruang pembakaran berlapis pada bagian dalam berbatasan dengan bagian dingin berlapis batu bata dengan dan lapisan baja pada bagian luarnya.
Setiap incinerator tentunya memiliki sistem gas buang dengan desain khusus untuk menghilangkan polusi gas sebelum terbuang ke atmosfer (pembakaran asap) agar gas buang bebas dari asap (smokeless). Dengan begitu gas yang keluar dari incinerator rumah sakit tidak membahayakan orang sekitarnya.
Baca Juga : IPAL
INFO LEBIH DETAIL UNTUK PEMBUATAN DAN PERPANJANGAN BISA MENGHUBUNGI KAMI :
CALL / WA : +62 811-8374-666
Email : info@izinlingkungan.com