IPAL Sederhana

Pengertian IPAL Sederhana

IPAL Sederhana telah ada sejak lama dan untuk pembuatannya tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan IPAL komunal yang terbuat dari tangki besar. IPAL dengan bentuk sederhana berguna untuk mengolah limbah rumah tangga, sekolah atau lingkungan yang ruang lingkupnya lebih kecil.

Limbah rumah tangga atau perseorangan cukup memberi pengaruh terhadap kerusakan lingkungan. Untuk itu perlu fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah agar kotoran atau racun bisa dikelola dengan baik. Alat ini bisa Anda buat sederhana dengan menggunakan model tangki septik yang mungkin sebagian rumah telah memilikinya. Model tangki septik memiliki cara kerja simpel yaitu dengan mengalirkan cairan kotoran menggunakan bantuan bakteri.

Pengolahan cairan limbah merupakan proses untuk menghilangkan zat berbahaya sehingga air bisa steril kembali. Dalam pengolahannya meliputi proses biologi atau fisika sehingga limbah padat atau lumpur bisa tersaring dengan baik.

Anda bisa membuat IPAL yang sederhana dari bahan fiberglass karena memiliki banyak keunggulan yang tidak terdapat pada bahan lainnya. Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Sederhana tidak permanen sehingga biayanya masih terbilang murah.

Biaya merupakan salah satu alasan mengapa beberapa lembaga atau rumah belum memiliki saluran IPAL, hal inilah yang membuat sanitasi air Indonesia masih terbilang buruk. Namun Anda tidak perlu khawatir, Instalasi Pengolahan Air Limbah Sederhana bisa menjadi solusinya.

Mengenal Desain Pembuatan IPAL Sederhana

Sebelum membuat IPAL yang sederhana hal pertama yang perlu Anda tentukan adalah desain pembuatan. Instalasi Pengolahan Limbah Sederhana pada umumnya terbagi dua desain yaitu fisika dan biologi, Anda bisa memilih salah satunya.

Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah secara biologi terbagi dua yaitu anaerob dan aerob. Proses anaerob ialah pengolahan cairan dengan bantuan bakteri yang hidup tanpa udara. Sedangkan aerob ialah sistem pengolahan limbah dengan bantuan bakteri yang hidup dengan adanya udara.

Adapun desain pengolahan fisika yang meliputi beberapa proses. Tahap pertama adalah pengolahan primer yang meliputi penyaringan, pengendapan, penyeragaman, pengapungan dan penyaringan. Tahap selanjutnya adalah pengolahan tersier atau proses cairan khusus untuk zat tertentu.

Beragam Pertimbangan dalam Pembuatan IPAL yang Sederhana

Pembuatan IPAL Sederhana tentunya tetap membutuhkan beragam pertimbangan yang matang sehingga Instalasi Pengolahan Air Limbah tersebut tidak gagal. Berikut beberapa pertimbangan dalam proses pembuatannya:

1. Pertimbangkan Luas Lahan

Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah Sederhana membutuhkan pertimbangan lahan yang dibutuhkan. Perhitungan luas lahan ini Anda perlukan agar tidak terjadi kesalahan saat proses pembangunan. Biasanya pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Sederhana membutuhkan luas lahan 2×6 meter.

2. Proses Awal Pengolahan Limbah

Proses awal pengolahan limbah tidak kalah penting untuk Anda perhatikan agar senyawa beracun tidak ikut meresap ke dalam tanah. Dan proses awal pengolahan ini berawal dari bak pertama yang berisi ijuk untuk menyaring kotoran. Selanjutnya ada proses pemisahan lemak dan air, agar hasilnya maksimal sebaiknya gunakan 2 bak pembuangan berisi ijuk.

3. Proses Limbah dalam Bak Kaporit

Setelah melalui proses filtrasi, cairan akan masuk ke dalam bak berisi kaporit atau masuk ke tahap pompa. Kaporit berfungsi sebagai zat untuk membunuh kuman pantogen dan bakteri yang tercampur dengan air.

Dalam bak ini cairan akan terpisahkan dengan bakteri yang mengganggu kesehatan, Anda bisa mengujinya dengan memasukan ikan kepala timah. Jika masih hidup berarti proses pembuatan IPAL telah berhasil.

Pembuatan IPAL ini cukup mudah dan tidak memakan waktu lama, meski demikian Anda harus mempertimbangkan desain dan beberapa hal dalam proses pembuatannya. Sedangkan untuk penempatan IPAL Sederhana bisa underground (bawah tanah) atau upper ground (atas tanah) bergantung kondisi lahan dan kegunaannya.